Kegiatan dipusatkan di aula pertemuan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Jalan Lintas Kecamatan, Batu Enam (6) Bagansiapiapi. Jumat (15/12/2023).
Megangkat tema Penyuluhan Penguatan Moderasi Beragama dalam Rangka Menanggulangi Konflik Keagamaan dan Kebangsaan di Provinsi Riau dibuka secara langsung oleh Kaban Kesbangpol Rohil Fadli, S.H., yang diwakili oleh Kabid Dedi
Dedi menyampaikan penyuluhan tersebut sangat perlu dilakukan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengedepankan toleransi beragama.
Di tempat yang sama, Dr. Azni, S.Ag., M.Ag., Ketua Rumah Moderasi Beragama UIN Suska Riau sekaligus instruktur Nasional Moderasi Beragama Diktis Kementerian Agama RI ikut menyampaikan bahwa Populasi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 87% penduduk Indonesia beragama islam, sebagian besar terkonsentrasi di pulau Jawa dan sumatera.
Dengan begitu menurut Dosen di Universitas ternama di Riau ini mengatakan Islam-indonesia dapat menjadi corak dominan islam yang mewarnai dunia. Dalam keragaman keberagamaan di Indonesia
“Indoensia ada beragam agama, tidak hanya ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu tetapi ada banyak agama-agama dunia dan lokal lainnya serta aliran kepercayaan yang dianut oleh masyarakat,” kata Dr. Azni.
Secara ringkas, ia juga menyampaikan moderasi agama adalah cara pandang, sikap dan prilaku beragama yang dianut dan dipraktekkan oleh sebagian besar penduduk negeri ini dari dulu hingga sekarang. Pemerintah pun menjadikan moderasi agama sebagai salah satu program nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM).
“Moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan umat beragama, baik ditingkat lokal maupun internasional,”pungkasnya.
Sementara Ketua FKDM Rohil M. Hotip melalui Bendahara Harian Islianto, S.H., M.H., menyambut baik kegiatan penyuluhan tersebut. Menurut dia kegiatan penyuluhan itu nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
“Penyuluhan penguatan moderasi beragama dalam rangka menanggulangi konflik keagamaan dan konflik Kebangsaan memang sangat perlu dilakukan, khususnya di Rokan Hilir dan umumnya di Provinsi Riau,” Katanya.
Senada, apresiasi ikut disampaikan oleh Firdaus, S.Ag., ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Rohil kepada media.
“Kegiatan seperti ini sangat bagus, pemahaman yang disampaikan juga bagus, intinya bagaimana kita bisa memaknai keberagaman, bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai, mulai dari lintas suku dan agama sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di Rohil ini pun aman ya,” tutupnya.
Kegiatan penyuluhan penguatan moderasi beragama dalam rangka menanggulangi konflik keagamaan dan kebangsaan di kantor Kesbangpol Rohil tanpak dihari sejumlah organisasi seperti FKDM, FKUB, FPK, LAMR Rohil, utusan Kemenag Rohil dan sejumlah peserta lainnya.
Editor: redaksi